Setelah Allah subhana wata’alaa menciptakan alam raya dan menyempurnakannya. Bumi telah menjadi hijau di penuhi hutan belantara, lautan membentang, danau danau dan sungai sungai yang panjang, hewan yang berkembang biak di dalamnya.
Sementara
itu di surga Allah mengumpulkan para malaikat dan berfirman: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan khalifah
di bumi”
Para
malikat bertanya “ Apakah engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan
darah di sana? Seedangkan kami bertasbih memujumu dan mensucikan namamu”
Allah
berfirman “ Sesungguhnya aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui”
Kemudian
Allah menciptakan manusia yang hendak dijadikah khalifah itu adalah dari tanah
liat kering Setelah sempurna penciptaannya, Allah meniupkan Ruh di dalamnya. Manusia
pertama ini di namai Adam berbeda dengan para malaikat Adam di karunai akal sehinnga
mempunyai kemampuan berfikir yang kuat. Allah mengajari kepada Adam tentang benda
benda yang ada kemudian Allah memperkenalkan Adam kepada penghuni surga lainnya.
Allah
berkata kepada ,malaikat “sebutkanlah benda benda ini”
Para
malaikat tidak bisa menyebutkan benda benda itu. Lalu Allah menyuruh Adam untuk
menyebutkan benda benda dan Adam bisa menyebutkan semuanya. Allah berfirman :
“Sujudlah kamu kepada Adam” Maka semua Malaikat sujud tersungkur kepada Adam untuk menghormatinya. Tetapi Iblis tidak mau sujud Allah menegur Iblis “Kenapa kamu tidak bersujud kepada Adam?”
Iblis
berkata “Aku lebih baik dari dia. Engkau ciptaka aku dari api sedangkan dia
dari tanah“
Allah
berfirman “Keluarlah dari surga kau terkutuk dan terlaknat sampai hari kiamat”
Iblis
lalu berkata “ Ya Rabbi berilah saya umur panjang sampai hari kiamat dan aku
akan menggoda dan menyesatkan manusia keciali hamba hamba-Mu yang ikhlas di
antara mereka”
Allah
berfirman: “Kamu di beri umur yang panjang sampai hari yang di tentukan
sesungguhnya kamu tidak bisa menjerumuskan hamba hmabku yang mengikutimu hanya
orang yang sesat”
Adam
tinggal bahagia di surga kemudian menciptakan Hawa manusia pertama dari tulang
rusuk Adam. Semakin bahagia Adan dan Hawa tinggal di surga, semua serba ada dan indah di luar
biasa makanan lezat berlimpah, baju beraneka dan indah, istana yang megah sangat
nyaman untuk tinggal. Mereka bebas berjalan jalan ke seluruh penjuru surge yang
teramat luas dan indah, Allah hanya melarang mereka untuk mendekati sebuah
pohon. Adam dan Hawa patuh terhadap larangan itu, mereka tidak pernah mendekati
pohon larangan itu, iblis yang mendengar larangan itu langsung menyusun rencana
dia berusaha sekuat tenaga dan menggerahkan seluruh pikiran untuk menjerumuskan
Adam dan Hawa untuk melanggar larangan Allah.
Allah
yang maha tahu memperingatkan Adam dan Hawa “Hai Adam stan itu adalah musuhmu
dan musuh istrimu, berhati hatilah jangan sampai dia mencelakakan kalian dan
mengeluarkan kalian dari surga “
Iblis
lalu mencari kesempatan untuk menggoda Adam dan Hawa dengan berbagai cara,
halus maupun terang terangaan. Dia berusaha agar mereka berdua melanggar larangan
Allah mendekati pohon larangan Allah, iblis berkali kali membujuk mereka dengan
bersumpah bahwa dia hanya menginginkan kebaikan dan kebahagian Adam dan Hawa.
Iblis
berkata “pohon huldi adalah pohon kekekalan jika memekan buah buahnya maka
kalian akan kekal seperti para malaikat di surga” dan iblis juga berkata” Akan
kutunjukkan engkau kerajaan yang kekal”
Begitu
gigihnya iblis membisikkan rayuan rayuannya. Akhrnya Adam dan hawa tergoda unuk memakan buah dan pohon terlarang
itu, begitu mereka mencicipi buah itu hilang baju indah yang mereka kenakan.
Mereka sangat malu dan seketika takut kepada Allah, mereka menutup tubuh mereka
dengan daun daun surga.
Allah menegur mereka “Bukankah sudah ku larang
kalian mendekati pohon itu dan bukankah sudah ku peringatkan kalian bahwa setan
adalah musuh kalian”
Adam
dan hawa sangat menyesal dan ingin agar Allah memaafkan mereka dan memberi
rahmat kepada mereka lagi kemudia Allah memgajarkan mereka doa memohon ampunan
قَالَا
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ
مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
Artinya:
Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri,
dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya
pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
Kemudian
Allah menerima taubat Adam yang sungguh sungguh dengan memberi ampunan tetapi tetaplah
keputusannya “ turunlah kalian semua kalian ke bumi, sebagian kalian akan saling
bermusuhan dibumilah tempat tinggal kalian”
Maka
turunlah Adadan dan HAwa ke bumi meninggalkan segala kesenangan dan keindahan surga.
Mulai saat itu mereka mulai mengupayakan makanan, pakaian dan rumah dengan
tangan mereka sendiri, ketika Adam dan Hawa di turunkan ke bumu mereka di
tempatkan terpisah.
Setelah
bertahuh tahun saling mencari, akhirnya bertemu di padang arafah yaitu Jabal
Rahmah. Mereka berdua bekerja keras dengan tenaga dan pikiran untuk membangun
kehidupan di bumi dan terus tekun beribadah
kepada Allah Subhana Wata’ala. Memang di bumilah penugasan Adam sebagai
khalifah. Adam dan Hawa di karunia dua puluh pasang anak kembar masing masing
pria dan wanita sejak saat it uterus berkembang di bumu sebagai pengatur Alam
raya.
Kisah
nabi Adam ini megingatkan kita bahwa
diblis dan pengikutnya akan snsntiasa gigih berusaha agar sebanyak banyaknya
manusia sesat dan masuk nereka bersama mereka kelak. Namun jangan takut, godaan
iblis dan pasukannya tidak mempan terhadap orang orang yang taat dan berseah
diri kepada Allah.
‘
Tidak ada komentar:
Posting Komentar